Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Gambar

PROPOSAL PENELITIAN


JUDUL : upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan alat peraga gambar pada kompetensi dasar menghitung luas volume tabung, kerucut dan bola di kelas viii smp swasta panglima polem rantauprapat tahun ajaran 2011/2012



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah

Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan dalam pelaksanaan disekolah. Pada eraglobalisasi ini penerapan ilmu pengetahuan dan tekhnologi harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas tinggi .matematika merupakan salah satu pelajara yang diberikan sejak sekolah dasar ( SD ) sampai perguruan tinggi ( PT ) dan mempunyai peraturan yang sangat penting untuk mencerdaskan siswa dengan jalan mengembangkan kemampuan berfikir secara logis.yang selanjutnya dapat menunjang tujuan pendidikan nasional. Matematika berperan sebagai ilmu pembantu yang ampuh bagi ilmu pengetahuan lainnya. Terutama bagi ilmu pengetahuan ekstra.

Salah satu tugas guru disekolah adalah pemberian pelajaran pada siswa. Memproleh ilmu pengetahuan dari sekolah tersebut disamping mengembangkan pribadinya setiap . setiap guru dalam melakukan tugasnya selalu berharaf agar penyampaian ppengajaran itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan . tentunya perubahan tingkah laku dan hasi belajar siswa yang tingi setelah mengukuti proses belajar mengajar tersebut. Untuk menjamin tercapainya tujuan interaksi dengan baik. Guru bukan saja perlu mengetahui sumber-sumber vasilitas yang ada dan sekedar dapat membuat alat-alat khussu yang berupa gambar tetapi harus dapat menggunkan alat itu dengan baik . untuk alat-alat tertentu guru harus terlebih dahulu memeriksanya atau bahkan mencobanya sebelum tiba saatnya dipakai dalam proses pembelajarannya.

Salah satu usaha untuk memproleh hasil nelajar matematika yang baik. Khususnya dalam pengajaran materi bangun ruang adalah dengan memakai alat peraga gambar.penggunaan media yang berupa alat peraga gambar sebagai alat bantu dalam proses pengajaran pada umumnya bertujuan untuk mempertinggi prestasi ( hasil belajar ) siswa . 

Ada kalanya seorang siswa kurang mampu menerima beberapa materi matematika akibat dari kurangnya daya tamgkap dan kemampuan berfikir secar abstrak.

Hal ini sesuai dengan pendapat Bobby de Poeter.dkk ( 2005 : 36 ) yang mengatakan bahwa : “ pelajaran matematika menawarkan tantangan ekstra bagi siswa yang merupakan prosedur tekhnik akibat sifat abstrak mata pelajaran tersebut.jika kita mengucapkan sebuah media ( bisa berupa gambar, benda ,dll ) untuk menjelaskan sebuah konsep.maka konsep itu akan langsung berupa menjadi konkrit sehingga akan lebih muda di mengerti .”

Karena matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol. Maka konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu. Seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu buku belajar itu didasari pada apa yang telah diketahuinya . 

Dalam hal ini penulis menganggkat materi bangun ruang yang kompetensi dasarnya mengitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola di kelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat ( PPR ) tahun pelajaran 20011 / 2012.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin mencerdaskan ide atau gagasan sebagai langkah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran. Matematika khususnya bangun ruang yang kopetensi dasarnya menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola dikelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat ( PPR ) pada kegiatan-kegiatan yang terjadi dan dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan benda-benda alat peraga gambar secara konkrit yang terdapat disekitarnya untuk membantu proses pembelajaran.

1.2 Identifikasi Masalah 


Dari latar belakang diatas, maka identifikasi masalahnya adalah : 

1. Guru dalam kegiatan belajar tanpa mementingkan alat peraga disebabkan keterbatasan sarana dan prasarana.


2. Adanya anggapan bahwa pelajaran matematika itu termasuk pelajaran yang abstrak.


3. Apakah penerapan model pembelajaran menggunakan alat peraga gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.


1.3 Batasan Masalah 

Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga gambar pada kompetensi dasar menghitung luas dan volume tabung, kerucut dan bola di kelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat Tahun Ajaran 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah 

Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa dengan bantuan alat peraga gambar di kelas VIII SMP PPR.

1.5 Tujuan Penelitian 


Adapun tujuan penelitian ini adalah : 

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok bangun rung dikelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat dengan menggunakan alat peraga gambar.

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada materi pokok bangunruang dikelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat selama menggunakan alat peraga gambar.

3. Untuk mengetahui pendapat siswa dikelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Ranatuprapat tentang pelajaran menngunakan alat peraga gambar.


1.6 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukan penelitian ini diharafkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga gambar.

2. Bagi guru

3. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk mempergunakan alat peraga gambar pada materi bangun ruang dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti

Sebagai penggunaan bagi peneliti untuk dapat memilih dan menggunakan alat peraga gambar yang tepat pada proses belajar mengajar. 


BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1 KERANGKA TEORITIS

2.1.1 Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan dan dapat mengalasi kebosanan siswa. Perebedaan gaya belajar, minal, intelegensi, keterbatasan daya indera, saraf tubuh atau hambatan gerak, jarak, waktu dll.

Dapat di bantu dan diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan. Oleh sebab itu seorang guru perlu mengetahui bahwa siswa belajar dengan cara yang berbeda-beda dan dengan daya tankap yang berbeda pula. Ada siswa yang dapat belajar dengan baik melalui cermah yang tersusun rapi saja, tetapi secara umum hail belajar siswa dapat ditingkatkan dengan bantuan bentuk-bentuk visual atau alat pengajaran dengan banya gambar dan bagan. Dalam penggunaan media pendidikan Guru harus tahu cara penggunaan nya. Media cenderung lebih tepat dipakai untuk menyajikan satu unit pengajaran. Untuk itu kita harus mengenal karakteristik dan kegunaan masing-masing media sebelum kita menetapkan media yan akan kita gunakan untuk mengajarkan suatu materi kepada siswa.Apabila yang kita gunakan tidak sesuai dengan pokok bahasan yang disampaikan maka hasil belajar siswa bisa tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

2.2 Tinjauan Materi 

Berdasarkan kurikulum KBK yang digunakan dikelas VIII SMP Swasta PPR saat penulis mengadakan PPL materi Bangun ruang mengenai menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola . untuk lebih jelasnya berikut akan diuraiakan sedikit mengenai Bangun Ruang sisi lengkung / selimut yang meliputi tabung, kerucut dan bola.

Selanjutnya perhatikan gambar berikut ini :







Gambar 1 Unsur-unsur kerucut


Gambar diatas menunjukkan unsur-unsur bangun ruang kerucut, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :

- Kerucut memiliki dua sisi, yaitu satu sisi datar berbentuk bidang lingkaran jari-jari r disebut bidang alas, dan satu sisi lengkung yang disebut selimut atau sisi tegak.

- Bidang alas yang berjari-jari r disebut jari-jari kerucut.

- Kerucut memiliki sebuah rusuk lengkung yang merupakan batas bidang dengan selimut.

- Sebagian pendapat menyatakan bahwa kerucut memiliki sebuah titik sudut sedangkan sebidang lagi menyatakan titik puncak kerucut bukan merupakan titik sudut karena sebenarnya kerucut tidak memiliki sudut.


Namun yang jelas jarak antara puncak kerucut ke titik pusat bidang alas disebut tinggi kerucut.

Sedangkan unsur-unsur bola dijelaskan dalam gambar berikut :





Gambar : 2 Unsur-unsur bola


Bangun ruang bola memiliki unsur-unsur sebagai berikut :

- Memiliki satu sisi lengkung sebagai selimut bola 

- Jarak dari pusat bola ke titik pada sisi bola disebut jari-jari bola (r).


2.2.1 Luas Sisi Tabung, Kerucut, dan Bola

Tabung memiliki sebuah selimut yang berbentuk persegi panjang yang panjangnya sama dengan keliling lingkaran alasnya, yaitu 2pr dan lebarnya t (tinggi tabung). Luas ketiga sisi ini, luas bidang alas, atas, dan selimut disebut luas sisi tabung.

Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut :

Jadi luas sisi tabung = Luas alas + Luas atas + Luas selimut

= pr2 + pr2 + 2prt

L = 2pr2 + 2prt

Jadi dapat disimpulkan bahwa :

Luas sisi tabung = 2pr2 + 2prt atau luas sisi tabung = 2pr (r + t)

Sedangkan untuk mencari luas sisi kerucut, yaitu dengan cara memotong sebuah kerucut yang sisi alasnya berjari-jari r, dan tingginya adalah t, serta garis pelukis s. Hasil potongan tersebut jika direntangkan pada bidang datar akan membentuk dua buah bangun yang masing-masing merupakan alas kerucut dan selimut kerucut.

Dari uraian di atas dapat disimpilkan bahwa luas sisi kerucut merupakan jumlah dari luas sisi alas dengan luas sisi selimut kerucut. Jadi, secara umum dapat dirumuskan bahwa :

Luas sisi kerucut = luas sisi alas + luas sisi selimut

= pr2 + prs

L = pr (r + s)

Jika diuraikan lebih lanjut, nilai s dapat dihitung dengan menggunakan dalil Pythagoras, yaitu : s2 = t2 + r2, maka nilai s = 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rumus mencari luas sisi kerucut adalah : L = pr2 + pr atau L = pr (r + )

Untuk mendapatkan rumus luas sisi bola dapat dilakukan percobaan sebagai berikut :

1. Sebuah bola dengan jari-jari r dipotong menjadi 2 bagian yang sama. Kemudian salah satu bagian dililiti tali. Berarti bagian yang dililiti tali sama dengan setengah bola.

2. Kemudian tali dilepas dan dibagi 2 sama panjang. Salah satu dari bagian ini dibuat lingkaran.

3. Lingkaran yang terbentuk dari tali tersebut ternyata memiliki jari-jari yang hampir sama dengan jari-jari bola. Sehingga luas lingkaran yang dibuat adalah pr2.

Kita pun tahu bahwa tali yang menutupi lingkaran ini merupakan tali yang menutupi separuh permukaan setengah bola. Sehingga untuk menutupi seluruh permukaan bola diperlukan empat kali panjang tali yang menutupi lingkaran. Dengan demikian diperoleh : L = 4pr2


2.2.2 Volume Tabung, Kerucut, dan Bola

Tabung adalah prisma tegak yang dibidang alas dan atasnya dianggap berbentuk lingkaran (segi banyak tak terhingga). Kita tahu bahwa tabung juga merupakan prisma, maka berlaku rumus volume = luas alas x tinggi. Karena luas alas tabung berbentuk lingkaran, maka diperoleh rumus volume tabung adalah :

Volume = Luas alas x tinggi

= pr2 x t

= pr2t

Keterangan : V = Volume tabung

r = jari-jari alas tabung

t = tinggi tabung

Pada kerucut volume dapat kita hitung dengan menggunakan rumus mencari volume limas. Hal ini karena kerucut merupakan limas yang bidang alasnya segi banyak tak terhingga. Volume kerucut = luas alas x tinggi. Selanjutnya, karena alas kerucut berbentuk lingkaran, maka V = pr2t.

Sedangkan untuk mendapatkan rumus volume bola dapat kita lakukan percobaan berikut :

1. Buatlah setengah bola dengan jari-jari yang telah diketahui ukurannya, misalnya r.

2. Buat juga sebuah tabung yang alasnya berjari-jari sama dengan jari-jari setengah bola (r) dan tingginya kali jari-jari bola.

3. Sediakan sebuah kerucut yang alasnya berjari-jari sama dengan jari-jari bola (r) dan tingginya 2 kali jari-jari bola.

4. Selanjutnya kerucut kita isi dengan pasir sampai penuh. Maka volume pasir dalam kerucut adalah :

V = pr2t = pr2(2r) = pr3

Selanjutnya pasir dalam tabung kita tuang kedalam bola. Ternyata setengah bola juga penuh terisi pasir. Hal ini berarti volume setengah bola = volume tabung = volume kerucut, yaitu pr3. Karena volume bola sama dengan 2 kali volume setengah bola, berarti volume bola yang berjari-jari r adalah :

V = 2 x pr3 = pr3

Berdasarkan kurikulum KBK, materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas VIII masih ada lagi mengenai menghitung volume gabungan, dan menghitung besar perubahan dan perbandingan volume jika ukuran jari-jari berubah. Namun itu semua dapat kita hitung dengan menggunakan rumus-rumus yang telah kita bahas sebelumnya.


2.3 kerangka konseptual

Pengajaran yang disertai dengan media gambar sebagai alat bantu sangat besar peranannya dalam membangkitkan minat siswa untuk menikuti pelajaran. Dengan menggunakan media tidak saja mendengar apa yang disebut atau diajarkan guru , tetapi secara langsung ia sendiri dapat melihat atau menyaksikan maupun merasakannya. Hal inilah yang membangkitkan semangat belajar siswa sekaligus melenyapkan kebosanan belajar siswa. Oleh karena itu dengan sendirinya yang diberikan dengan mudah dapat diterima siswa dengan mudah dalam pikirannya .

Media sebagai alat bantu dapat merangsang aktivitas siswa yaitu dengan menggunakan alat peraga gambar pada pokok bahasan bangun ruang dengan strategi belajar yang sistematis. Alat peraga gambar dapat membuay siswa berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Jika siswa aktif,maka dengan sendirinya dapat diharafkan prestasi belajar siswa akan tinggi hasilnya .alat perag dapat pula membantu menumbuhkan keyakinan akan kebenaran dari hasil yang diproleh melalui pelaksanaan yang dilakukan dengan alat bantu . Hal ini akan membantunya pula mempergunakan daya pikirannya kea rah yang lebuih dinamis.


2.4 Hipotesis Tindakan 

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah ada peningkatan hasil belajar siswa dalam menghitung luas selimut volume tabung, kerucut dan bola dikelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat ( PPR ) setelah pembelajaran menggunakan alat peraga gambar.




BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Rancangan penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang memberikan infirmasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan aktivitas dari hasil belajar siswa. Sehingga penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindajan kelas sebagai usaha untuk meningkatkan aktivitas dalam belajar siswa. Penelitian tindakan kelas bercirikan dari perencanaan, pelaksanaan, dan sampai pada perbaikan terus enerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur berhasil .

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

A. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat 

B. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan pada semester genap T.A 2011/2012 pada bulan mei-juni sebanyak 4 kali.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

A. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP swasta Panglima Polem rantauprapat terdiri dari dua kelas secara acak sehngga terpilih kelas VIII B yang berjumla 26 siswa

B. Objek penelitian 

Yang menjadi objek penelitian ini adalah upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan alat peraga gambar pada kompetensi dasar menghitung luas volume tabung, kerucut dan bola SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 26 siswa.

3.4 Tehnik dan Alat pengumpulan Data 

Dalam penelitian ini tehknik penumpulan data berpedoman pada paradigm penelitian kualitatif dan kuantitatif. Ekowati dan mulyani menyatakan penelitian dimana data dikimpulkan dinyatakan dalam bentuk simbol seperti pernyataan,tanggapan, dan perasaan. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah yang datanya dilambangkan dengan simbol yang berupa angka-angaka. Dalam penelitian ini, tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah:

A. Tes 

Tes untuk mengukur sejauh hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Dalam hal ini twes yang dimakasud adalah tes hasil belajar. Tes kemampuan awal berisikan soal-soal yang berkaitan dengan menggunakan alat peraga gambar pada pokok bahasan banhun ruang pada siswa kelas VIII SMP. Tes yang diberikan disusun dalam bentuk uraian sebanyak 5 soal , alas an memilih tes uraian karena tes uraian dapat melihat penguasaan materi siswa yang dilihat dari setiap langkah penyelesaiannya, sehingga guru dapat menilai kemampuan siswa lebih objektif.

Tes kemampuan awal diberikan untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap materi menghitung luas selimut dan volume tabung , kerucut dan bola yang diberikan sebelum pemberian tindakan. Sedangkan tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa meningkat setelah pengajaran dengan menggunakan alat peraga gambar.

B. Observasi 

Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Observasi juga digunakan rekan sejawat peneliti selama proses pembelajaran. Dalam kegiatan ini diproleh deskripsi yang menggambarkan sejumlah kegiatan dalam pembelajaran seperti interaksi yang tinggi terjadi antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan gurur serta kejadian penting selama proses pembelajaran berlangsung.

C. Wawancara

Wawancara adalah proses Tanya jawab oleh peneliti terhsdsp siswa kelas VIII SMP Swasta Panglima Polem . wawancara digunakan untuk melihat respon siswa terhadap alat peraga gambar yang dugunakan sebagai alat bantu belajar, serta untuk mengetahui bagaimana pembelajaran siswa dengan alat peraga gambar.

D. Dokomen 

Dokumen pengumpulan data digunakan untuk mendapatkan data tambahan serta informasi lainnya yang mendukung baik dalam bentuk 

tulisan maupun yang ditargetkan.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini jenisnya penelitian tindakan kelas ( PTK ) . Penelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktik. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan karena ada permasalahan yang dalam pembelajaran , kemudian dilakukan perencanaan tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yang dilanjukkan dengan upaya pelaksanaan tindakan pbservasi pelaksanaan . Hasil observasi selanjutnya direfeksi untuk mengetahui hasil pelaksanaan tindakan . Jika refleksi menunjukkan bahwa hasil belum memadai, maka dilanjutkan dengan siklus II yang di mulai dari perencanaaan , demikian seterusnya. 

Hal ini sesuai dengan jenis penelitian yaitu tindakan kelas, sehingga penelitian ini mempunyai tahap-tahap siklus sebagai berikut :

Siklus I 

1. Tahap Perencanaan 

a. Membuat Rencana pembelajaran 

b. Membuat media belajar yaitu alat peraga gambar yang berbentuk bangun ruang

c. Membuat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa pada saat sesudah dilakukan tindakan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan 

a. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.

b. Guru menyampaikan materi serja contohnya

c. Guru membantu siswa jika terdapat kesulitan dalam menyelesaikan tugas tersebut.

3. Tahap Observasi

Melakukan pengamatan sekaligus mengevaluasi hasil belajar siswa guru akan mengevaluasi tingkat pemahaman siswa melalui :

a. Penguasan siswa dalam menggunakan alat peraga gambar 

b. Mengevaluasi hasil tes yang diberikan kapada siswa pada akhir siklus yang akan didata di lembar observasi, yang kemudian hasil observasi dan hasil tes akan dianalisis.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap ini akan dilakukan analisis data yang dikumpulkan, mengamati serta mengingat dan member makana terhadap data yang diproleh sehingga dapat diambil kesimpulan dari tindakan yang sudah dilakukan.

Hasil dari refleksi ini dapat digunakan sebagai perbandingan kondisi awal dengan siklus I dan dapat digunakan juga sebagai dasar untuk menyusun rencana selanjutnya.

Siklus II


1. Tahap Perencanaan 
a. Membuat rencana pembelajaran
b. Membuat lembar observasi
c. Membuat evaluasi untuk mengukur hasil dari belajar siswa pada saat 
sesudah dilakukan tindakan.


2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.

b. Guru mengingat kembali pelajaran yang sebelumnya yang berkaitan dngan materi.

c. Guru menyampaikan materi serta contohnya.

d. Guru membantu siswa jika terdapat kesulitan dalam menyelesaikan tugas tersebut.

e. Guru membantu keaktifan siswa dan keseriusan siswa dalam proses oembelajaran.

3. Tahap Obserpasi

Melakukan pengamatan sekaligus mengevaluasi tingkat pemahaman siswa melalui :


a. Penguasaan siswa dalam menggunakan alat peraga gambar 

b. Mengevaluasi hasil tes yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus yang akan didata di lembar observasi, yang kemudian hasil observasi dan hasil tes akan dianalisis.


4. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan untuk menganalisis dan memberikan makana terhadap data yang diproleh, memperjelas data yang diproleh dan mengambil kesimpulan dari tindakan yang sudah dilakukan selama peneliti melakukan penelitian.


3.6. Tehnik Analisis Data

Data yang diproleh yaitu dari tes hasil belajar dan observasi aktivitas yang dianalisis seingga memungkinkan adanya penarikan kesimpulan. Dari hasil tesdapat diketahui penungkatan siswa melalui penbelajaran menggunakan alat peraga gambar dengan melihat :

a. Tingkat hasil belajar matematika siswa

Pemberian Nilai yang diperoleh siswa digunakan rumus :

Dengan PPH adalah persentase perolehan hasil, dengan criteria yang digunakan sebagai berikut :

0% < PPH < 64% artinya siswa belum tuntas belajar
65% < PPH < 100% artinya siswa telah tuntas dalam belajar.

Data aktivitas siswa selama pembelajaran diamati oleh observer dan dianalisis dengan menggunakan skor dan persentase yang berpedoman pada criteria penilaian yang terdapat pada lembar pedoman observasi siswa.


Kategori Penilaian :


85% - 100% = Baik sekali (A)

75% - 84% = Baik (B)

65% - 74% = Cukup (C)

55% - 64% = Kurang (D)

0% - 54% = Sangat Kurang (E)

3.7. Tingkat Ketercapaian Indikator Hasil Belajar

Suatu indikator hasil belajar telah tercapai apabila paling sedikit 65% siswa telah tuntas belajar untuk semua butir soal yang berkaitan dengan indikator tersebut. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Pencapaian Indikator berdasarkan jumlah indikator yang ditetapkan telah tercapai. dengan demikian untuk mengetahui ketercapaian indikator hasil belajar digunakan rumus : 


( Sudjana, 2003 : 75 )

Dimana :

T = Persentase pencapaian indikator hasil belajar 

Si = Skor siswa untuk butir ke-i

Smaks = Skor maksimal untuk butir ke-i

a. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Dapat dianalisis dengan :

Kriteria Penilaian adalah sebagai berikut : 

85% - 100% = Baik sekali (A)

75% - 84% = Baik (B)

65% - 74% = Cukup (C)

55% - 64% = Kurang (D)

0% - 54% = Sangat Kurang (E) 



DAFTAR PUSTAKA


Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitiaan Tindakan kelas. Jakarta : PT. bumi Usaha Nasional.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar evaluasi Pendidikan.

Derporter, Bobbi, ddk. 2005. Quantum Teaching. Kaifa. Bandung

Sudjana, Nana. 2003. Penelitian hasil belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdikarya.

Suherman, Erman. 2001. Evaluasi Proses dan hasil belajar Mnatematika. Jakarta : Universitas terbuka.

Sukmadinata, Nana Syaudiah. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung Penerbit PT. Remaja Rosdaka

0 komentar :

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Sesuai Dengan Topik, Jangan Menggunakan Kata-Kata Kasar, Komentar Dengan Link Aktif Tidak Akan Dipublikasikan

ttd

Admin Blog