Penanganan Pasca Panen Wortel

Penanganan Pasca Panen Wortel (Daucus arota L)

Tujuan dan Manfaat Pembersihan.

Panen wortel dilakukan dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman dengan menggunakan tangan atau cangkul kecil. Pembersihan awal bisa berupa pembuangan daun-daun wortel (bila permintaan pasar berupa wortel tanpa daun). Tapi bila permintaannya dengan daun, maka daun-daun wortel itu tidak perlu dibuang, cukup diikat saja,  kemudian dibawa ke gudang dengan wadah karung plastik.

Proses pencucian pada wortel setelah panen dimaksudkan untuk membersihkannya dari kotoran-kotoran tanah. Mencucinya bisa satu-satu dengan tangan dibawah air yang mengalir, atau wortel dimasukan kedalam wadah berpori (kantung plastik jala), kemudian masukkan ke dalam bak air besar, kedua ujung karung ini di gerakkan oleh dua orang  masing-maing pada ujung karung. Prinsip pencucian ini adalah gesekan antara wortel yang dapat mengikis kotoran kasar.

Proses pengeringan dilakukan untuk meniriskan air sisa pencucian. Hal ini perlu dilakukan agar wortel tidak lembab sehingga tidak mudah busuk. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan kipas angin. Selanjutnya wortel dibersihkan dari bagian-bagian yang tidak dikehendaki yaitu bagian pangkal wortel.

  1. Pembersihan.

Pembersihan bertujuan untuk menghilangkan semua kotoran yang masih menempel pada umbi wortel, yaitu tanah yang terbawa pada waktu pencabutan dan bagian- bagian tanaman yang menempel pada umbi, misalnya batang daun, dan akar. Kotoran- kotoran yang masih menempel pada unbi dapat menjadi sunber kontaminasi berbagai jenis pathogen yang dfapat menginfeksi umbi dan menimbulkan penyakit yang merusak umbi selama penyimpanan. Pembersihan dilakukan dengan memotong bagian tanaman dengan menyisakan tangkai daun secukupnya, kemudian membersihkan segala macam kotoran yang melekat.

  1. Pencucian

Pencucian merupakan pembersihan umbi wortel lebih lanjut. Pencucian sebaiknya digunakan dengan menggunakan air bersih, baik air yang mengalir atau air yang didalan bak. Jika menggunakan air yang didalam bak, pencucian dilakukan dengan cara penyemprotan. Selanjutnya umbi wortel yang telah dicuci ditiriskan pada rak-rak penirisan ditempat yang kering.

Pencucian dapat meningkatkan kebersihan umbi wortel, sehingga dapat mengurangi, bahkan meniadakan jasad-jasad renik yang menempel pada umbi. Dengan demikaian, umbi lebih aman dari serangan pathogen selama penyiimpanan sampai kekonsumen. Pencucian juga berfungsi untuk menurunkan suhu umbi, sehingga dapat memperpanjang kesegaran umbi. Selain itu, pencucian juga membuat penampilan umbi wortel labih menarik, sehingga meningkatkan daya tarik komsumen.

  1. Sortasi dan grading

Sortasi merupakan kegiatan memisahkan umbi yang sehat (baik) dari umbi yang rusak, miasalnya cacat/luka, terserang penyakit, busuk, terserang hama, dan lain-lain. Dengan demikian penuaran penyakit dari umbii yang sakit atau rusak ke umbi yang sehat dapat dicegah.

Setelah sortasi dilakukan pengelompokan (grading) umbi wortel yang sehat berdasarkan ukuran besar atau berat umbi, sehingga didapatkan umbi-umbi yang seragam menurut kelas mutunya. Darai hasil pengelompokan ini akan diperoleh umbi kelas I, kelas II, kelas IIIdan seterusnya. Grading juga dapat dilakukan bersamaan dengan sortasi.

Berdasarkan ukuran dan tingkat kerusakannya, umbi wortel dapat dikelompokkan kedalam empat kelas mutu sebagai berikut.

  1. Kelas mutu I, terdiri atas umbi wortel yang berukuran besar, dengan diameter antara 3 cm – 5 cm dan berat lebih dari 300 g, memiliki tekstur keras namun tidak mengayu, berwarna normal, permukaan cukup rata, varietas seragam, tidak cacat, dan tidak terinfeksi hama dan penyakit.
  2. Kelas mutu II, terdiri atas umbi wortel yang berukuran sedang, dengan diameter antara 1.5cm – 3 cm dan berat antara 200 g – 300 g, memiliki tekstur keras namun tidak mengayu, berwarna normal, permukaan cukup rata, varietas seragam, tidak cacat, dan tidak terinfeksi hama dan penyakit
  3. Kelas mutu III, terdiri atas umbi wortel yang berukuran kecil, dengan diameter kurang dari 1.5 cm dan berta kurang dari200 g, memiliki tekstur keras namun tidak mengayu, berwarna normal, permukaan cukup rata, varietas seragam, tidak cacat, dan tidak terinfeksi hama dan penyakit
  4. Kelas mutu IV, terdiri atas umbi wortel yang memiliki ukuran umbi kelas I, II, dan III, tyetapi mempunyai cacat, baik yang disebabkan oleh factor mekanis maupun serangan hama dan penyakit


Grading dapat dilakukan dengan cara membuat lubang pada sebuah papan menurut ketentuan pada setiap kelas. Kemudian umbi wortel yang telah disortasi dimasukkan kedalam  lubang tersebut untuk mendapatkan ukuran yang sesuai.

Dengan sortasi dan grading, petani produsen dan konsumen akan mendapat beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut.

  1. memudahkan pemasaran, menurut standar mutu yang dikehendaki pasar.
  2. Memudahkan penentuan harga ( menurut kelas umbi) sehingga dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik jika dibandingkan dengan penentuan haraga secara rata-rata.
  3. Memudahkan pengemasan dan penyusunan dalam wadah, sehingga memperkecil kerusakan pada saat pengangkutan.
  4. Memudahkan konsumen untuk mendapat kualitas wortel yang dikehendaki, menurut kemampuan dan keperluannya dengan harga yang dapat dijangkau.
  5. Meningkatkan kepercayaan serta kepuasan konsumen, sehingga menjamin kesetabilan pemasaran.

0 komentar :

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Sesuai Dengan Topik, Jangan Menggunakan Kata-Kata Kasar, Komentar Dengan Link Aktif Tidak Akan Dipublikasikan

ttd

Admin Blog