MAKALAH BIOLOGI TENTANG JAMUR
makalah biologi tentang jamur
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik).
Ruang lingkup yang dipelajari dalam biologi sangat luas, agar mudah mepelajarinya biologi dibagi menjadi berbagai cabang ilmu berdasarkan bidang yang dipelajari seperti mikologi, dimana mikologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang jamur serta peranannya bagi kehidupan manusia. Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, berpengaruh terhadap semua sisi kehidupan termasuk ilmu pengetahuan biologi ini. Sejak ditemukannya berbagai alat tekhnologi, pembahasan ilmu biologi semakin menjadi kompleks, contohnya Fungi atau Jamur. Makalah ini mencoba membahas salah satu bab di bidang ilmu pengetahuan biologi ini yaitu tentang Jamur ( Fungi).
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan mempelajari,diskusi terhadap berbagai macam Jamur, cara reproduksinya dan peranannya bagi kehidupan manusia, diharapkan kami dapat:
1. Mendiskripsikan ciri – ciri umum Phylum dalam Kingdom Jamur.
2. Membandingkan cara-cara reproduksi pada Jamur.
3. Membuat laporan tertulis hasil pengamatan jenis – jenis jamur yang ada di lingkungannya.
4. Menyajikan contoh peranan Jamur bagi kehidupan manusia.
C. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas pada pelajaran biologi.
2. Sebagai bahan untuk kita dalam memahami lebih baik mengenai jamur.
D. METODE PENULISAN
Dalam pembuatan makalah ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan kami menggunakan metode seperti:
1. Kami membaca buku-buku dan kumpulan mata pelajaran yang berkaitan dengan materi ini.
2. Kami mencari informasi di internet.
Karakteristik Jamur
Secara umum karakteristik jamur adalah sebagai berikut:
Merupakan organisme eukariotik yaitu dengan sel yang memiliki selaput inti dengan panjang sel 10 -100 m
Dinding selnya tersusun atas kitin yaitu polisakarida structural yang digunakan untuk menyusun eksoskleton dari artropoda.
Tidak memiliki klorofil
Tidak bias berfotosintesis
Memperoleh nutrient melalui penyerapan(absorpsi), untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organic dari lingkungan melalaui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen.
Bersel satu ( uniseluler ) atau banyak ( multiseluler )
Habitatnya ditempat lembab dengan PH lingkungan yang cendrung asam.
Bereproduksi dengan menghasilkan spora
Memiliki tiga sifat yaitu saproft, parasit, atau bersimbiosis dengan organism lain.
Makanan dicerna dengan pencernaan ekstraseluler yakni pencernaan dengan cara mensekresikan enzim hidrolitik. Enzim tersebut mampu menguraikan molekul organic kompleks dari kayu ( subtrat ) sehingga dapat diserap oleh jamur.
Tidak memiliki organ akar, batang, dan daun sejati. Tubuh jamur dikategorikan sebagai talus, berbentuk benang – benang halus ( hifa ) yang bercabang – cabang membentuk jarring – jarring hifa ( miselium )
Hifa adalah stuktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membrane plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat, haustoria dapat menembus jaringan substrat.
Berdasarkan morfologinya, jamur dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
Khamir ( Yeast ) yang bersel satu
Contohnya : Saccharomyces
Kapang ( molds ) yang berbentuk benang
Contohnya : Neorospora ( Jamur Oncom )
Cendawan ( Mushroom) yang berbentuk seperti paying
Contohnya : Auricularia ( Jamur Kuping )
Sebagai makhluk heterofrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Parasit obligat, merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya sedangkan diluar inangnya tidak dapat hidup.
Misalnya, pneumonia carinii ( khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS)
Parasit Fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan iang yang sesuai, tetapi bersifat sapofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organic yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisasi yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada subtract makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Hifa dapat juga langsung menyerap bahan – bahan organic dalam bentuk sederhana yang dikeluarksn oleh inangnya.
Mikologi Berasal dari bahasa Yunani Mykes yang berarti Jamur dan Logos yang berarti Ilmu. Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jamur. Dalam bahasa Inggris Jamur disebut Fungi / Fungus. Kajian dalam mikologi antara lain meliputi klasifikasi fungi, kerugian dan peranan jamur dam kehidupan manusia. Seiring perkembangan teknologi jambur banyak digunakan dalam bioteknogi, misalnya pembuatan tempe, pembuatan pesellin.
Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau jamur didefinisikan sebagai kelompok organism eukariotik, tidak berpindah tempat (nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofi l, memperoleh nutrien dengan menyerap senyawa organik, serta berkembang biak secara seksual dan aseksual.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan mempelajari,diskusi terhadap berbagai macam Jamur, cara reproduksinya dan peranannya bagi kehidupan manusia, diharapkan kami dapat:
1. Mendiskripsikan ciri – ciri umum Phylum dalam Kingdom Jamur.
2. Membandingkan cara-cara reproduksi pada Jamur.
3. Membuat laporan tertulis hasil pengamatan jenis – jenis jamur yang ada di lingkungannya.
4. Menyajikan contoh peranan Jamur bagi kehidupan manusia.
C. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas pada pelajaran biologi.
2. Sebagai bahan untuk kita dalam memahami lebih baik mengenai jamur.
D. METODE PENULISAN
Dalam pembuatan makalah ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan kami menggunakan metode seperti:
1. Kami membaca buku-buku dan kumpulan mata pelajaran yang berkaitan dengan materi ini.
2. Kami mencari informasi di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
Karakteristik Jamur
Secara umum karakteristik jamur adalah sebagai berikut:
Merupakan organisme eukariotik yaitu dengan sel yang memiliki selaput inti dengan panjang sel 10 -100 m
Dinding selnya tersusun atas kitin yaitu polisakarida structural yang digunakan untuk menyusun eksoskleton dari artropoda.
Tidak memiliki klorofil
Tidak bias berfotosintesis
Memperoleh nutrient melalui penyerapan(absorpsi), untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organic dari lingkungan melalaui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen.
Bersel satu ( uniseluler ) atau banyak ( multiseluler )
Habitatnya ditempat lembab dengan PH lingkungan yang cendrung asam.
Bereproduksi dengan menghasilkan spora
Memiliki tiga sifat yaitu saproft, parasit, atau bersimbiosis dengan organism lain.
Makanan dicerna dengan pencernaan ekstraseluler yakni pencernaan dengan cara mensekresikan enzim hidrolitik. Enzim tersebut mampu menguraikan molekul organic kompleks dari kayu ( subtrat ) sehingga dapat diserap oleh jamur.
Tidak memiliki organ akar, batang, dan daun sejati. Tubuh jamur dikategorikan sebagai talus, berbentuk benang – benang halus ( hifa ) yang bercabang – cabang membentuk jarring – jarring hifa ( miselium )
Hifa adalah stuktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membrane plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat, haustoria dapat menembus jaringan substrat.
Berdasarkan morfologinya, jamur dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
Khamir ( Yeast ) yang bersel satu
Contohnya : Saccharomyces
Kapang ( molds ) yang berbentuk benang
Contohnya : Neorospora ( Jamur Oncom )
Cendawan ( Mushroom) yang berbentuk seperti paying
Contohnya : Auricularia ( Jamur Kuping )
Sebagai makhluk heterofrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Parasit obligat, merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya sedangkan diluar inangnya tidak dapat hidup.
Misalnya, pneumonia carinii ( khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS)
Parasit Fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan iang yang sesuai, tetapi bersifat sapofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organic yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisasi yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada subtract makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Hifa dapat juga langsung menyerap bahan – bahan organic dalam bentuk sederhana yang dikeluarksn oleh inangnya.
KLASIFKASI JAMUR
Mikologi Berasal dari bahasa Yunani Mykes yang berarti Jamur dan Logos yang berarti Ilmu. Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jamur. Dalam bahasa Inggris Jamur disebut Fungi / Fungus. Kajian dalam mikologi antara lain meliputi klasifikasi fungi, kerugian dan peranan jamur dam kehidupan manusia. Seiring perkembangan teknologi jambur banyak digunakan dalam bioteknogi, misalnya pembuatan tempe, pembuatan pesellin.
Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan lebih dari 1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya. Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai saat ini belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang mengancam keberlangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis yang hampir terjadi setiap hari atau perusakan habitat jamur yang lain tidak diragukan lagi berpotensi membawa jenis- jenis organisme berspora tersebut kepada kepunahan, bahkan sebelum mereka sempat ditemukan dan dipelajari oleh para ahli.
Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme lain.
Jamur yang prinsip nutrisinya adalah heterotrof menyebabkannya memiliki kemampuan hidup sebagai pemakan sampah (saprofi t) maupun sebagai penumpang yang mencuri makanan dari inangnya (parasit). Jamur saprofit adalah jamur yang makanannya berupa senyawa organik yang telah diuraikan. Jamur ini memiliki enzim-enzim tertentu yang dapat merombak senyawa-senyawa organik. Biasanya jamur ini hidup dibagian organisme yang telah mati, misalnya pada serasah atau batang kayu yang telah lapuk.
Jamur dapat dibagi menjadi 6 kelompok, yakni :
1. Divisi Zygomycota
Divisi Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora. Zogospora merupakan bntuk spora seksual berdinding tebal.
a. Ciri Jamur Zygospora
· Hampir semua anggotanya hidup pada habitat darat
· Kebanyakan hidup sebagai saprofit
· Tubuh ber sel banyak berbentuk benang yang tidak bersekat
· Tidak menghasilkan sproa berflagel
· Reproduksi seksual menghalkan zigosprora
b. Reproduksi Jamur Zygospora
Untuk mengetahui proses reproduksi jamur zygospora dapat dilihat dari cara reproduksi rhyzopus. Cara reproduksi amur tersebut dianggap repreentatif untuk seluruh anggota jamur zygospora. Dapat berproduksi secara aseksual dan seksual.
· Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora yang tersimpan didalam sporagium.spora yang terpecah dan terbawa angin yang jatuh ditepat yang sesuai akan tumbuh menjadi hifa baru.
· Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara konjugasi. Proses ini terjadi pada hifa-hifa yang berlainan jenis (+) atau (-)
c. Contoh jamur zigospora
Zygomycotina memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya merupakan jamur pada makanan. Jenis-jenis jamur tersebut antara lain:
· Rhizopus stolonifer disebut juga jamur roti hitam. Sebagian hifa tumbuh mendatar dipermukaan roti. Struktur hifa seperti ini disebut stolon. Sebagia hifa tumbuh di dalam roti berbentuk rizoid yang berfungsi untuk melekatkan diri pada substrat dan menyerap makanan.
· Rhizopus orizae berperan dalam pembuatan tempe.
· Rhizopus nigricans menghasilkan asam fumarat.
· Rhizopus stolonifer disebut juga jamur roti hitam. Sebagian hifa tumbuh mendatar dipermukaan roti. Struktur hifa seperti ini disebut stolon. Sebagia hifa tumbuh di dalam roti berbentuk rizoid yang berfungsi untuk melekatkan diri pada substrat dan menyerap makanan.
· Rhizopus orizae berperan dalam pembuatan tempe.
· Rhizopus nigricans menghasilkan asam fumarat.
. Rhizophus stolonifera
Jamur ini tampak sebagai benang-benang berwarna putih, memiliki rizoid dan stolon. Merupakan saprofit yang hidup pada bungkil kedelai dan bermanfaat dalam pembuatan tempe.
. Mucor mucedo
Jamur ini hidup secara saprofi t. Sering dijumpai pada roti, sisa-sisa makanan dan kotoran ternak. Miselium jamur ini berkembang di dalam substrat. Memiliki sporangium yang dilengkapi oleh sporangiofor.
Pilobolus sp.
Jamur ini sering disebut ‘pelempar topi’ atau cap thrower, karena bila sporangiumnya telah masak, jamur ini bisa melontarkannya sampai sejauh 8 meter. Spora tersebut kemudian melekat pada rumput atau tumbuhan lain. Ketika tumbuhan tersebut dimakan hewan, spora jamur yang melekat tersebut akan berkecambah di dalam saluran pencernaan dan akan tumbuh pada kotoran yang dikeluarkan hewan tersebut.
2. Divisi Ascomycota
Dikenal sebagai jamur kantong. Dan merupakan kelompok terbesar dari keempat diisi jamur.
a. Ciri jamur kantong
· Memiliki struktur khusus yang disebut askus
· Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan berupa multiseluler
· Hidup sebagai saprofit dan parasit
b. Reproduksi jamur kantong
· Reproduksi aseksual dilakukan dengan dengan cara pembentukan tunas (pada tunas jamur uniseluler) dan spora aseksual (pada jamur multiseluler)
· Reproduksi aseksual dilakukan dengan askus. Askus adalah semacam kanton gspora yang menghasilkan askospora.
c. Contoh jamur kantong
· Saccharomyces merupakan jamur uniseluer. Jamur ini biasa dikenal oang sebagai ragi, khamir, atau yeast.
· Peicillium hidup sebagai saprofit di berbagai tempat, terutaman pada substrat yang mengandung gula, seperti nasi, roti, dan buah yang sudah ranum.
· Aspergillus dapat hidup sebagai saprofit dan parasit pada substrak makanan, pakaian, manusia, dan burung.
· Trichoderma umumnya dapat menghasilkan enzim selulose sehingga jamur ini sering disebut bersifat selulotik.
· Neurospora crassa dikenal sebagai jamur onom karena jamur ini banyak digunakan masyarakat setempat untuk membuat oncom.
· Xylaria tabacna hidup sebagai parasit pada petai cina. Selain itu, jamur ini banyak terdapat pada batang pohon yang telah busuk.
· Morchella esculenta merupakan jenis jamur yang dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Jamur ini memiliki tngkai pada buahnya. Tubuh buah umumnya berbentuk kerucut.
· Claviceps purpurea merupakan jenis jamur yang biasa hidup parasit pada bakal buah graminease.
3. Divisi basidiomycota
Dikenal sebagai jamur gada. Disebut demikian karena kelompok jamur ini memiliki organ penghasil spora berbentu gada yang disebut basidium.
a. Ciri jamur gada
· Kebanyakan berukuran makroskopis
· Miselium bersekat
· Tubuh buah (basidiokarp) berbentuk panjang, lembaran-lembaran yang berliku-liku, atau bulat.
· Hidup sebagai saprofit dan parasit.
b. Reproduksi jamur gada
Pada umumnya jamu gada bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan konidium namun reproduksi demikian jarang terjadi.
· Spora basidium atau kanidium berkecambah, tumbuh menjadi hifa beekat dengan satu initi (monokariotik). Hifa tersebut tumbuh membentuk mselium
· Hifa dari dua strain yang berbeda masing-masing ujungnya bersinggungan dan melebur yang diikuti dengan larutnya masing-masing miselium
· Inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang yang lainnya sehingga sel terseut memiliki dua inti (dikariotik)
· Sel dikariotik tumbuh menjadi miselium dikariotik dan seterusnya tumbuh menjadi tubuh buah.
· Masing – masing basidium memiliki dua inti (2n). Kedua inti tersebut mengalami meiosis sehingga terbentuk empat inti haploid.
· Inti haploid tersebut akan tumbuh menjadi spora basidium atau disebut juga spora seksual.
c. Contoh jamur gada
· Volvariella volvacea (jamur merang), tubuh buah berbentuk payung, terdiri atas lembarang – lembaran yang berisi basidium dan tubuhnya agak berwarna merah, dapat dimakan dan enak rasanya.
· Auricularia polytricha (jamur kuping), hidup sebagai saprofit pada kayu mati, tubuh buahnya enak dimakan untuk sayuran dan sudah banyak dibudidayakan.
· Pleurotus (jamur tiram) hidup baik pada substrat yank banyak mengandung lignin dan selulosa. Biasanya jamur ini banyak terdapat pada batang kayu yank masih hidup / sudah mati.
· Polyporus giganteus (jamur papan), hidup sebagai saprofit pada kayu, kayu yang telah lapuk.
· Clavaria zippelli (supa mayang), hidup sebagai saprofit di tanah kawasan hutan. Tubuh buahnya tegak bercabang – cabang sehingga membentuk bangunan, seperti batu karang.
· Amanita phalloides hidup sebagai saprofit pada sisa sisa kotoran ternak dan tubuhnya berbentuk seperti payung.
· Puccinia graminis (jamur karat) hidup sebagai parasit pada daun rumput – rumputan, tubuhnya mikroskopis, tidak memiliki tubuh buah, dan sporanyaberwarna merah kecoklatan, seperti warna karat.
· Ustilago maydis, sering ditemukan pada tanaman jagung.
4. Divisi Deuteromycota
Dikenal sebagai jamur imperfekti/jamur tak sempurna. Disebut demikian karena kelompok jamur ini belum mengetahui cara reproduksi seksualnya.
a. Ciri jamur imperfekti
· Hifa berseka sekat
· Tubuh berukuran mikroskopis
· Hidup sebagai saprofit (pada isa-sisa makanan atau sampah) dan parasit
b. Reproduksi jamur mperfekti
bereproduksi secara aseksual yaitu dengan konidia. Reproduksi seksualnya belum diketahui.
c. Contoh jamur imperfekti
· Epidermophyton floocosum è jamur ini merupakan timbunya penyakit kaki atlet
· Microporum dan Trighophyton è kedua jenis jamur ini sering kali menjadi penyebab timbulnya penyakit kurap
· Sclerothium rolfsie merupakan penyebab timbulnya penyakit busuk pada tanaman budi daya
· Helminthosporium orysae hidup sebagai parasit sehingga dapat merusak kecambah dan buah serta menimulkan noda-noda berwarna hitam pada daun inangnya
· Candida albcans è bentuk tubuh menyerupai ragi dan hidup sebagai parasit. Jamur ini menyebabkaninfeksi pada vagina
Dikenal sebagai jamur kantong. Dan merupakan kelompok terbesar dari keempat diisi jamur.
a. Ciri jamur kantong
· Memiliki struktur khusus yang disebut askus
· Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan berupa multiseluler
· Hidup sebagai saprofit dan parasit
b. Reproduksi jamur kantong
· Reproduksi aseksual dilakukan dengan dengan cara pembentukan tunas (pada tunas jamur uniseluler) dan spora aseksual (pada jamur multiseluler)
· Reproduksi aseksual dilakukan dengan askus. Askus adalah semacam kanton gspora yang menghasilkan askospora.
c. Contoh jamur kantong
· Saccharomyces merupakan jamur uniseluer. Jamur ini biasa dikenal oang sebagai ragi, khamir, atau yeast.
· Peicillium hidup sebagai saprofit di berbagai tempat, terutaman pada substrat yang mengandung gula, seperti nasi, roti, dan buah yang sudah ranum.
· Aspergillus dapat hidup sebagai saprofit dan parasit pada substrak makanan, pakaian, manusia, dan burung.
· Trichoderma umumnya dapat menghasilkan enzim selulose sehingga jamur ini sering disebut bersifat selulotik.
· Neurospora crassa dikenal sebagai jamur onom karena jamur ini banyak digunakan masyarakat setempat untuk membuat oncom.
· Xylaria tabacna hidup sebagai parasit pada petai cina. Selain itu, jamur ini banyak terdapat pada batang pohon yang telah busuk.
· Morchella esculenta merupakan jenis jamur yang dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Jamur ini memiliki tngkai pada buahnya. Tubuh buah umumnya berbentuk kerucut.
· Claviceps purpurea merupakan jenis jamur yang biasa hidup parasit pada bakal buah graminease.
3. Divisi basidiomycota
Dikenal sebagai jamur gada. Disebut demikian karena kelompok jamur ini memiliki organ penghasil spora berbentu gada yang disebut basidium.
a. Ciri jamur gada
· Kebanyakan berukuran makroskopis
· Miselium bersekat
· Tubuh buah (basidiokarp) berbentuk panjang, lembaran-lembaran yang berliku-liku, atau bulat.
· Hidup sebagai saprofit dan parasit.
b. Reproduksi jamur gada
Pada umumnya jamu gada bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan konidium namun reproduksi demikian jarang terjadi.
· Spora basidium atau kanidium berkecambah, tumbuh menjadi hifa beekat dengan satu initi (monokariotik). Hifa tersebut tumbuh membentuk mselium
· Hifa dari dua strain yang berbeda masing-masing ujungnya bersinggungan dan melebur yang diikuti dengan larutnya masing-masing miselium
· Inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang yang lainnya sehingga sel terseut memiliki dua inti (dikariotik)
· Sel dikariotik tumbuh menjadi miselium dikariotik dan seterusnya tumbuh menjadi tubuh buah.
· Masing – masing basidium memiliki dua inti (2n). Kedua inti tersebut mengalami meiosis sehingga terbentuk empat inti haploid.
· Inti haploid tersebut akan tumbuh menjadi spora basidium atau disebut juga spora seksual.
c. Contoh jamur gada
· Volvariella volvacea (jamur merang), tubuh buah berbentuk payung, terdiri atas lembarang – lembaran yang berisi basidium dan tubuhnya agak berwarna merah, dapat dimakan dan enak rasanya.
· Auricularia polytricha (jamur kuping), hidup sebagai saprofit pada kayu mati, tubuh buahnya enak dimakan untuk sayuran dan sudah banyak dibudidayakan.
· Pleurotus (jamur tiram) hidup baik pada substrat yank banyak mengandung lignin dan selulosa. Biasanya jamur ini banyak terdapat pada batang kayu yank masih hidup / sudah mati.
· Polyporus giganteus (jamur papan), hidup sebagai saprofit pada kayu, kayu yang telah lapuk.
· Clavaria zippelli (supa mayang), hidup sebagai saprofit di tanah kawasan hutan. Tubuh buahnya tegak bercabang – cabang sehingga membentuk bangunan, seperti batu karang.
· Amanita phalloides hidup sebagai saprofit pada sisa sisa kotoran ternak dan tubuhnya berbentuk seperti payung.
· Puccinia graminis (jamur karat) hidup sebagai parasit pada daun rumput – rumputan, tubuhnya mikroskopis, tidak memiliki tubuh buah, dan sporanyaberwarna merah kecoklatan, seperti warna karat.
· Ustilago maydis, sering ditemukan pada tanaman jagung.
4. Divisi Deuteromycota
Dikenal sebagai jamur imperfekti/jamur tak sempurna. Disebut demikian karena kelompok jamur ini belum mengetahui cara reproduksi seksualnya.
a. Ciri jamur imperfekti
· Hifa berseka sekat
· Tubuh berukuran mikroskopis
· Hidup sebagai saprofit (pada isa-sisa makanan atau sampah) dan parasit
b. Reproduksi jamur mperfekti
bereproduksi secara aseksual yaitu dengan konidia. Reproduksi seksualnya belum diketahui.
c. Contoh jamur imperfekti
· Epidermophyton floocosum è jamur ini merupakan timbunya penyakit kaki atlet
· Microporum dan Trighophyton è kedua jenis jamur ini sering kali menjadi penyebab timbulnya penyakit kurap
· Sclerothium rolfsie merupakan penyebab timbulnya penyakit busuk pada tanaman budi daya
· Helminthosporium orysae hidup sebagai parasit sehingga dapat merusak kecambah dan buah serta menimulkan noda-noda berwarna hitam pada daun inangnya
· Candida albcans è bentuk tubuh menyerupai ragi dan hidup sebagai parasit. Jamur ini menyebabkaninfeksi pada vagina
Oomycotina berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara reproduksi seksual pada jamur air. Beberapa anggota Oomycotina bersifat uniseluler dan tidak memiliki kloroplas.
Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan dinding sel jamur sejati yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang membedakan jamur air dengan jamur sejati adalah adanya sel bifl agellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara jamur sejati tidak memiliki fl agella.
Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Meraka hidup sebagai pengurai dan berkoloni. Walaupun begitu, ada juga yang hidup pada sisik atau insang ikan yang terluka sebagai parasit. Contoh anggota Oomycotina adalah Saprolegnia, dan Phytoptora infestans. Selain bersifat parasit, jamur air juga bersifat patogen (dapat menimbulkan penyakit), seperti menyebabkan pembusukan kayu pada kentang dan tomat.
Jamur air dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara aseksual, jamur air menghasilkan sporangium di ujung hifa. Di dalam sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berfl agella yang disebut zoospora. Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka akan berkecambah dan tumbuh menjadi mycelium baru. Adapun reproduksi secara seksual terjadi melalui penyatuan gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan dihasilkan oleh antheredium dan gamet betina dihasilkan dari oogonium. Penggabungan gamet jantan dan gamet betina menghasilkan zigot diploid. Zigot ini nantinya akan berkembang menjadi spora, yang berdinding tebal. Saat spora berkecambah, akan dihasilkan mycelium baru.
6. Myxomycotina
Pada umumnya, jamur lendir berwarna (berpigmen) kuning atau orange, walaupun ada sebagian yang berwarna terang. Jamur ini bersifat heterotrof dan hidup secara bebas. Tahapan memperoleh makan dalam siklus hidup jamur lendir merupakan suatu massa ameboid yang disebut plasmodium. Plasmodium ini dapat tumbuh besar hingga diameternya mencapai beberapa sentimeter. Walaupun berukuran besar, plasmodium bukan multiseluler. Plasmodium merupakan massa tunggal sitoplasma yang mengandung banyak inti sel. Plasmodium menelan makanan melalui fagositosis. Mereka melakukan ini sambil menjulurkan pseudopodia melalui tanah yang lembab, daun-daunan, atau kayu yang membusuk. Jika habitat jamur lendir mulai mongering atau tidak ada makanan yang tersisa, plasmodium akan berhenti tumbuh dan berdiferensiasi menjadi tahapan siklus hidup yang berfungsi dalam tahapan reproduksi seksual. Contoh jamur lendir adalah jenis Dyctystelum discridium.
Peranan jamur atau fungi dalam kehidupan sangat luas. Jamur berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer. Sebagai dekomposer, jamur menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati sehingga bisa dimanfaatkan oleh organisme lain. Hal ini sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem di bumi, karena yang menjadi kunci keberlangsungan ekosistem adalah adanya keseimbangan antara produksi biomasa oleh organisme fotosintetik dan perombakan-perombakan atau daur ulang nutrien yang dikandungnya. Dalam proses daur ulang senyawa organik ini, fungi memiliki peran yang menonjol di semua ekosistem utama.
Jamur juga bisa bersimbiosis dengan organisme lain. Dengan akar tumbuhan tertentu jamur bersimbiosis membentuk mikoriza. Mikro riza merupakan struktur yang berperan penting dalam suplai unsur hara. Kalian bisa membaca kembali bagian awal dari bab ini yang membicarakan cara jamur memperoleh makanan. Berdasarkan posisi jamur terhadap akar tumbuhan, dikenal adanya endomikoriza (bila hifa menembus korteks akar) dan ektomikoriza (bila hifa hanya menem bus epidermis akar). Kelompok jamur yang sering bersimbiosis dengan akar tumbuhan umumnya termasuk anggota Divisi Zygomycotina, Ascomycotina, dan Basidiomycotina.
Jamur juga berperan sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan. Sebagai contoh, pada Divisi Zygomycotina, sedikitnya ada 2 jenis Rhizopus yang digunakan secara komersial dalam industri pil kontrasepsi dan anestesi, yaitu R. arrhizus dan R. nigricans. Beberapa jenis lain juga dimanfaatkan dalam industri alkohol dan untuk mengempukkan daging. Ada pula jenis lain yang mampu memproduksi pigmen kuning yang digunakan untuk memberi warna pada margarin.
Beberapa jenis jamur dan peranannya yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
a. Rhizopus stolonifera : untuk membuat tempe
b. Rhizophus nigricans: menghasilkan asam fumarat
c. Saccharomyces cerevisiae : untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan bir
d. Aspergillus oryzae : mengempukkan adonan roti
e. Aspergillus wentii : untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam formiat
f. Aspergillus niger : untuk menghilangkan O2 dari sari buah, dan menjernihkan sari buah
g. Penicillium notatum dan P. chrysogenum : menghasilkan penicillin (antibiotik)
h. Ganoderma lucidum : bahan obat
i. Penicillium roquefortii dan P. camemberti : meningkatkan kualitas (aroma) keju
j. Trichoderma sp. : menghasilkan enzim selulose
k. Neurospora crassa (jamur oncom) : untuk membuat oncom
l.. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
m. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
n. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
o. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
Sementara itu, jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut.
a. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paruparu manusia.
b. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
c. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
KERUGIAN
Kerugian yang ditimbulkan oleh jamur misalnya berbagai spesies jamur yang menghasilkan zat beracun misal aflatoksin dari Aspergilus flavus, jamur jamur yang menyebabkan korosi dan pelapukan kayu dan dinding, jamur yg menyebabkan gangguan pernafasan misal ruangan ber AC yang jarang sekali diganti udaranya, jamur yang menyebabkan penyakit pada hewan , tumbuhan dan manusia dsb.kerugian jamur adalah ketika jamur itu bersifat patogen atau membawa penyakit contoh panu, kurap, kudis, dll
Jamur adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat padamikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
Ciri-ciri Umum Jamur
1. Bersifat eukarotik (eu:sejati dan cariyon:inti),artinya inti selnya memiliki selaput inti atau karioteka.
2. Tidak berklorofil, sehingga bersifat heterotrof dengan cara menguraikan sisa-sisa organnisme yang telah mati (saprofit) dan parasit pada organisme lain.
3. Dinding sel tersusun atas zat kitin.
4. Umumnya multi seluler ,namun ada juga yang uniseluler, seperti Saccharomyces cerevisiae.
5. Hidup di tempat yang lembab, terlindungi dari sinar matahari,bersifat sedikit asam, dan kaya akan zat-zat organic.
6. Belum mempunyai akar,batang, dan daun sejati. Struktur tubuh terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa.
7. Reproduksi jamur dapat terjadi secara seksual (membentuk zigospora, askospora, dan basidiospora) ataupun aseksual (membentuk tunas,konidia, zoospore,spora, klamidospora, fragmentasi).
Cara Jamur Memperoleh Makanan
1. Saprofit
Mereka memperoleh makanan dari materi organic yang sudah mati atau sampah.Untuk memperoleh makanannya, hifa mengeluarkan semacam enzim pencernaan yang dapat merombak materi organic menjadi bentuk sederhana sehingga mudah diserap oleh sel jamur.
2. Parasit
Mereka memperoleh makanan dari tubuh inangnya.Pada jamur parasit, terutama yang menyerang tumbuhan terdapat bentuk hifa khusus yang disebut haustoria. Bentuk hifa tersebut memiliki kemampuan untuk menembus sel inang sehingga dapat menyerap zat makanan yang dihasilkan inang.
3. Simbiotis
Beberapa jamur lainnya dapat membentuk hubungan simbiotis dengan akar tumbuhan tingkat tinggi. Jamur menyediakan materi anorganik bagi tumbuhan dan sebaliknya jamur memperoleh materi organic dari tumbuhan. Selain dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur juga dapat bersimbiotis dengan ganggang hijau atau ganggang biru – hijau membentuk liken.
Reproduksi Jamur
1. Reproduksi secara Seksual
Reproduksi secara seksual dapat dilakukan melalui penyatuan dua hifa haploid yang secara
genetika berbeda. Peristiwa semacam itu dikenal dengan konjugasi.
2. Reproduksi secara Aseksual
a. Pembentukan Spora Aseksual
Reproduksi asekdual biasanya dilakukan melalui spora aseksual yang dihasilkan oleh hifa tertentu. Spora Aseksual merupakan sel reproduksi yang dapat tumbuh langsung menjadi organism baru.
b. Fragmentasi
Reproduksi aseksual dapat juga dilakukan melalui Fragmentasi atau pemisahan hifa dari dari sebuah miselium. Selanjutnya, hifa tersebut akan tumbuh dengan sendirinya menjadi miselium baru. Pada kondisi tertentu, hifa akan terdiferensiasi mengjadi sporangia (penghasil spora aseksual).
c. Pembentukan Tunas
Reproduksi aseksual lainnya adalah dengan cara pembentukan tunas (semacam sel berukura kecil uang kemudian tumbuh dalam ukuran sempurna). Cara reproduksi melalui pembentukan tunmas biasa dilakukan oleh jamur uni seluler, misalnya ragi.
Peranan Jamur dalam Kehidupan
Bagian bagian jamur |
2. Tidak berklorofil, sehingga bersifat heterotrof dengan cara menguraikan sisa-sisa organnisme yang telah mati (saprofit) dan parasit pada organisme lain.
3. Dinding sel tersusun atas zat kitin.
4. Umumnya multi seluler ,namun ada juga yang uniseluler, seperti Saccharomyces cerevisiae.
5. Hidup di tempat yang lembab, terlindungi dari sinar matahari,bersifat sedikit asam, dan kaya akan zat-zat organic.
6. Belum mempunyai akar,batang, dan daun sejati. Struktur tubuh terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa.
7. Reproduksi jamur dapat terjadi secara seksual (membentuk zigospora, askospora, dan basidiospora) ataupun aseksual (membentuk tunas,konidia, zoospore,spora, klamidospora, fragmentasi).
Cara Jamur Memperoleh Makanan
1. Saprofit
Mereka memperoleh makanan dari materi organic yang sudah mati atau sampah.Untuk memperoleh makanannya, hifa mengeluarkan semacam enzim pencernaan yang dapat merombak materi organic menjadi bentuk sederhana sehingga mudah diserap oleh sel jamur.
2. Parasit
Mereka memperoleh makanan dari tubuh inangnya.Pada jamur parasit, terutama yang menyerang tumbuhan terdapat bentuk hifa khusus yang disebut haustoria. Bentuk hifa tersebut memiliki kemampuan untuk menembus sel inang sehingga dapat menyerap zat makanan yang dihasilkan inang.
3. Simbiotis
Beberapa jamur lainnya dapat membentuk hubungan simbiotis dengan akar tumbuhan tingkat tinggi. Jamur menyediakan materi anorganik bagi tumbuhan dan sebaliknya jamur memperoleh materi organic dari tumbuhan. Selain dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur juga dapat bersimbiotis dengan ganggang hijau atau ganggang biru – hijau membentuk liken.
Reproduksi Jamur
1. Reproduksi secara Seksual
Reproduksi secara seksual dapat dilakukan melalui penyatuan dua hifa haploid yang secara
genetika berbeda. Peristiwa semacam itu dikenal dengan konjugasi.
2. Reproduksi secara Aseksual
a. Pembentukan Spora Aseksual
Reproduksi asekdual biasanya dilakukan melalui spora aseksual yang dihasilkan oleh hifa tertentu. Spora Aseksual merupakan sel reproduksi yang dapat tumbuh langsung menjadi organism baru.
b. Fragmentasi
Reproduksi aseksual dapat juga dilakukan melalui Fragmentasi atau pemisahan hifa dari dari sebuah miselium. Selanjutnya, hifa tersebut akan tumbuh dengan sendirinya menjadi miselium baru. Pada kondisi tertentu, hifa akan terdiferensiasi mengjadi sporangia (penghasil spora aseksual).
c. Pembentukan Tunas
Reproduksi aseksual lainnya adalah dengan cara pembentukan tunas (semacam sel berukura kecil uang kemudian tumbuh dalam ukuran sempurna). Cara reproduksi melalui pembentukan tunmas biasa dilakukan oleh jamur uni seluler, misalnya ragi.
Peranan Jamur dalam Kehidupan
Peranan jamur atau fungi dalam kehidupan sangat luas. Jamur berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer. Sebagai dekomposer, jamur menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati sehingga bisa dimanfaatkan oleh organisme lain. Hal ini sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem di bumi, karena yang menjadi kunci keberlangsungan ekosistem adalah adanya keseimbangan antara produksi biomasa oleh organisme fotosintetik dan perombakan-perombakan atau daur ulang nutrien yang dikandungnya. Dalam proses daur ulang senyawa organik ini, fungi memiliki peran yang menonjol di semua ekosistem utama.
Jamur juga bisa bersimbiosis dengan organisme lain. Dengan akar tumbuhan tertentu jamur bersimbiosis membentuk mikoriza. Mikro riza merupakan struktur yang berperan penting dalam suplai unsur hara. Kalian bisa membaca kembali bagian awal dari bab ini yang membicarakan cara jamur memperoleh makanan. Berdasarkan posisi jamur terhadap akar tumbuhan, dikenal adanya endomikoriza (bila hifa menembus korteks akar) dan ektomikoriza (bila hifa hanya menem bus epidermis akar). Kelompok jamur yang sering bersimbiosis dengan akar tumbuhan umumnya termasuk anggota Divisi Zygomycotina, Ascomycotina, dan Basidiomycotina.
Jamur juga berperan sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan. Sebagai contoh, pada Divisi Zygomycotina, sedikitnya ada 2 jenis Rhizopus yang digunakan secara komersial dalam industri pil kontrasepsi dan anestesi, yaitu R. arrhizus dan R. nigricans. Beberapa jenis lain juga dimanfaatkan dalam industri alkohol dan untuk mengempukkan daging. Ada pula jenis lain yang mampu memproduksi pigmen kuning yang digunakan untuk memberi warna pada margarin.
Beberapa jenis jamur dan peranannya yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
a. Rhizopus stolonifera : untuk membuat tempe
b. Rhizophus nigricans: menghasilkan asam fumarat
c. Saccharomyces cerevisiae : untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan bir
d. Aspergillus oryzae : mengempukkan adonan roti
e. Aspergillus wentii : untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam formiat
f. Aspergillus niger : untuk menghilangkan O2 dari sari buah, dan menjernihkan sari buah
g. Penicillium notatum dan P. chrysogenum : menghasilkan penicillin (antibiotik)
h. Ganoderma lucidum : bahan obat
i. Penicillium roquefortii dan P. camemberti : meningkatkan kualitas (aroma) keju
j. Trichoderma sp. : menghasilkan enzim selulose
k. Neurospora crassa (jamur oncom) : untuk membuat oncom
l.. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
m. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
n. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
o. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
Sementara itu, jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut.
a. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paruparu manusia.
b. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
c. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
KERUGIAN
Kerugian yang ditimbulkan oleh jamur misalnya berbagai spesies jamur yang menghasilkan zat beracun misal aflatoksin dari Aspergilus flavus, jamur jamur yang menyebabkan korosi dan pelapukan kayu dan dinding, jamur yg menyebabkan gangguan pernafasan misal ruangan ber AC yang jarang sekali diganti udaranya, jamur yang menyebabkan penyakit pada hewan , tumbuhan dan manusia dsb.kerugian jamur adalah ketika jamur itu bersifat patogen atau membawa penyakit contoh panu, kurap, kudis, dll
BAB III
KESIMPULAN
Jamur adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat padamikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
DAFTAR PUSTAKA
Moore RT. 1980. "Taxonomic proposals for the classification of marine yeasts and other yeast-like fungi including the smuts". Botanica Marine 23: 361–73 The classification system presented here is based on the 2007 phylogenetic study by Hibbett et all
Entjang. Indan.2003. Mikrobiologi & Parasitologi. PT.Citra Aditya bakti. Bandung.
Gould. Dinah.2003. Mikrobiologi Terapan Untuk Perawat. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Melnick. Jawetz. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
0 komentar :
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Sesuai Dengan Topik, Jangan Menggunakan Kata-Kata Kasar, Komentar Dengan Link Aktif Tidak Akan Dipublikasikan
ttd
Admin Blog