Apakah Matematika Diskrit itu?Apakah HIMPUNAN itu??
Apakah Matematika Diskrit itu?
Matematika diskrit adalah bagian dari matematika yang mempelajari objek-objek diskrit. Di sini objek-objek diskrit diartikan sebagai objek-objek yang berbeda dan saling lepas. Matematika diskrit memiliki aplikasi di hampir semua bidang kehidupan, seperti ilmu komputer, kimia, botani, zoologi, linguistik, geografi, dan bisnis. Masalah-masalah seperti
- Ada berapa cara membuat password untuk sebuah sistem komputer?
- Bagaimana mengurutkan sebuah himpunan bilangan bulat dari terkecil hingga terbesar?
- Berapa besar peluang memenangkan sebuah undian?
- Berapa jarak terpendek antara 2 kota atau lebih?
- Bagaimana rute jaringan yang baik?
- Seberapa efektif algoritma yang dibuat?
merupakan contoh kajian dalam matematika diskrit. Secara lebih umum, matematika diskrit digunakan untuk
- menghitung banyak objek
- mempelajari hubungan antara himpunan-himpunan berhingga
- menganalisis proses yang melibatkan langkah-langkah yang banyaknya berhingga
Lima tema dalam matematika diskrit berikut tujuan masing-masing adalah
- Penalaran matematika: memberikan pemahaman tentang penalaran matematika dalam membaca, memahami, dan membangun argumen matematika.
- Analisis kombinatorial: memberikan keterampilan menghitung banyak objek sebagai salah satu kemampuan dasar untuk memecahkan masalah.
- Struktur diskrit: memberikan pemahaman tentang struktur diskrit sebagai salah satu struktur matematika abstrak yang digunakan untuk menyajikan objek-objek diskrit dan hubungan di antara objek-objek itu.
- Aplikasi dan Pemodelan: memperkenalkan aplikasi matematika diskri dan pemodelan matematika sebagai salah satu kemampuan pemecahan masalah yang sangat penting.
- Berpikir algoritmik: memberikan kemampuan membuat algoritma dan verikasinya serta menganalisis memori komputer dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan algoritma itu.
1.2. Mengapa Belajar Matematika Diskrit?
Beberapa alasan penting belajar matematika diskrit adalah sebagai berikut:
- matematika diskrit memberikan kemampuan membaca, memahami dan membangun argumen matematika.
- matematika diskrit merupakan pintu gerbang untuk mempelajari matakuliah lanjutan dalam logika, teori himpunan, teori bilangan, aljabar linier, aljabar abstrak, kombinatorika, teori graf,dan teori peluang.
- matematika diskrit memberikan landasan matematika untuk mata kuliah ilmu komputer seperti struktur data, algoritma, teori basis data, teori automata, keamanan komputer (computer security), dan sistem operasi.
- matematika diskrit memberikan latar belakang matematika yang diperlukan dalam pemecahan masalah riset operasi (operations research) seperti teknik optimisasi diskrit.
1.3. Apakah Struktur Diskrit itu?
Struktur diskrit mempelajari struktur matematika yang memiliki objek atau elemen diskrit. Struktur atau sistem matematika dide¯nisikan sebagai koleksi objek dengan operasi yang terde¯nisi pada objek itu serta sifat-sifatnya. Struktur diskrit berisi pokok bahasan: Himpunan, Barisan, Fungsi, Logika, Teknik Membilang (counting techniques), Relasi, Graf, dan Pohon.
Himpunan klasik (crip) merupakan konsep
himpunan yang dipelajari pada tingkat sekolah dasar, menegah dan lanjutaan
hingga dalam pengantar dasar matematika pada jenjang S1 yang dikembangkan oleh
Ahli matematika Jerman George Cantor (1845-1918). Dalam himpunan klasik ini, keberadaan suatu elemen pada suatu himpunan
(sebut misal himpunan A) hanya akan memiliki dua kemungkinan keanggotaan, yakni
menjadi anggota A atau tidak menjadi anggota A. Jika objek tersebut menjadi
anggota A, maka nilai keanggotaanya 1 dan jika tidak nilai keanggotaanya 0.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teori himpunan
dikembangkan lebih modern yang disebut himpunan
fuzzy(Akan di bahas pada bagian II).
Konsep ini dikembangkan oleh ilmuan islam Prof. Lutfi Ahmad Zadeh berkebangsaan
Iran. Dalam teori himpunan fuzzy yang dikembangkan, nilai keanggotaan suatu
elemen berada pada himpunan bilangan real [0, 1]. Konsep ini merupakan pendefinisian
untuk suatu himpunan yang keangggotaan tidak jelas menjadi jelas.
1.1.
Pengertian Himpunan
Dalam
kehidupan sehari-hari, sebutan himpunan, kumpulan, gugus, kelompok atau set bukanlah sesuatu yang asing.
Misalnya sebutan-sebutan sebagai berikut:
a.
Himpunan
negara-negara asia, yang disingkat dengan ASEAN
b.
Perhimpunan
bangsa-bangsa yang disingkat dengan PBB
c.
Himpunan
Mahasiswa Nahdlatul Wathan yang disingkat HIMMAH NW
d.
Sekumpulan
binatang menjijikkan
e.
Kelompok
gadis cantik
f.
Kumpulan
lukisan indah
g.
Dalam
Al-Qur’an surat Ar-ruum ayat 15 disebutkan konsep himpunan sebagai berikut:
“barang siapa yang beriman dan beramal soleh,
maka mereka semua akan dihimpun di dalam sorga bersama orang-orang yang
bergembira”
Pernahkah
saudara berfikir, apakah yang dimaksud dengan himpunan? Coba anda perhatikan
sebutan himpunan di atas, dalam konteks matematika sebutan himpunan pada option
d, e dan fbukan termasuk
himpunan, karena anggotanya tidak jelas atau tidak dapat disebutkan secara
tegas karena bersifat relatif tergantung
dari suatu sudut pandang tertentu. Binatang menjijikkan, gadis cantik dan
lukisan indah bagi beberapa orang bisa jadi benar tapi untuk orang lain bisa jadi tidak. Akan
tetapi sebutan pada option a, b,
c, dan g sifat objek/individu di dalam himpunan tersebut dapat ditentukan
dengan jelas dan insyaAllah setiap orang akan memiliki pemahaman yang sama
tentang karakteristik anggotanya. Misalnya dalam optin g, siapa yang terdapat dalam himpunan orang-orang yang bergembira
di dalam sorga..? Jelas mereka yang
beriman dan beramal soleh. Bagaimana jika hanya beriman tanpa beramal soleh..?
atau sebaliknya beramal soleh tanpa beriman..? Jelas dapat kita ketahui mereka
tersebut bukan termasuk dalam himpunan orang-orang yang bergembira di dalam
sorga. Apalagi jika tidak beriman dan tidak beramal soleh jelas bukan anggota
himpunan tersebut. Jadi apakah himpunan tersebut..?
Dalam
matematika, konsep himpunan termasuk dalam unsur yang tidak terdefinisi (undefinedterm), artinya bahwa jika kita
menjawab pertanyaan “apakah himpunan itu?” Kita tidak bisa menyebutkan dengan
tepat sehingga jelas pengertiannya. Jika kita jawab “ Himpunan adalah kumpulan
objek …” pernyataan itu kurang tepat, sebab himpunan dijelaskan oleh kumpulan
sementara kumpulan sendiri adalah himpunan. Akan tetapi kita dapat membedakan
konsep himpunan dan bukan himpunan dengan pengertian sebagai berikut:
Pengertian 1.1 Himpunan
a). Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berlainan dan
terdefinisi dengan jelas (weel defined).
b).Objek-objek dalam himpunan disebut anggota atau elemen yang disimbolkan dengan
b).Banyaknya anggota himpunan disebut dengan kardinal himpunan yang
disimbolkan dengan n(A) untuk missal A suatu himpunan
|
Kata kunci dari konsep pengertian himpunan
tersebut adalah berlainan dan terdefinisi. Berlainanberarti objek-objek dalam
kumpulan tersebut berbeda satu dengan yang lainnya dan terdefinisi dimasudkan
dengan masing-masing dari objek yang berlainan tersebut memenuhi semua sifat
sebutannyaatau dapat ditentukan dengan jelas.
Teladan1.1
Selidiki manakah berikut ini yang merupakan
himpunan
a.
R = Koleksi
nama-nama Nabi Rasul
b.
M = Kumpulan
makanan lezat
c.
A = Himpunan
bilangan asli yang kurang dari 15
d.
B = Himpunan
binatang ternak
e.
J = Himpunan
banyi yang menggemaskan
f.
D = Himpunan
dosen non muslim IAIN Mataram
g.
Z = Himpunan
nama-nama Allah
h.
U =
{a,2,3,1,a,4,3}
Solusi:
a.
R merupakan
himpunan, karena objek anggotanya dapat terdefinisi dengan jelas dimana elemen dari R = {Adam, Idris, Nuh, Hud,
Soleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Ya’kub, Yusuf, Ayub, Syuib, Musa, Harun,
Zulkifli, Daut, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad}
b.
Karena lezat bersifat relatif, tergantung dari
cipta rasa seseorang, maka makanan lezat
dinyatakan tidak terdefinisi. Oleh karena itu M bukan termasuk himpunan, akan tetapi bisa disebut himpunan jika
konsep lezat diberikan kriteria-kriteria tertentu. Analisis himpunan pada
option c, d, e, f dan g diberikan sebagai latihan mahasiswa.
METODE
PENDEFINISIAN HIMPUNAN
Pendefinisian
himpunan dapat dilakukan dengan beberapa metode. Dalam kuliah ini akan dibahas
7 metode yakni (1) Menyatakan Sifat,
(2) Enumerasi, (3) Menuliskan Pola, (4) Notasi, (5) Interval, (6) Grafik dan
(7) Diagram Venn. Berikut akan diuraikan
secara ringkas dan jelas.
1.
Menyatakan sifat keanggotaan,
Metode ini dilakukan dengan cara menuliskan
kalimat pernyataan yang memuat sifat-sifat keanggotan dari himpunan tersebut.
Teladan
1.2
a.
M = Himpunan
nama malaikat yang wajib diketahui dan diimani oleh umat islam.
Artinya bahwa, M telah didefinisikan sebagai
himpunan nama-nama malaikat yang wajib kita ketahui, sehingga jika seseorang
menyatakan M, maka yang dimasudkan adalah nama-nama malaikat yang wajib
diketahui dan diimani umat islam.
b.
B = Himpunan
bilangan bulat dari -7 hingga 7
c.
P = Himpunan
bilangan prima yang kurang dari 20
d.
K = Himpunan
mahasiswa kualifikasi guru madrasah IPA Biologi IAIN Mataram 2011
2.
Enumerasi,
Metode ini dilakukan dengan cara mendaftar
atau menuliskan semua anggota himpunan tersebut dalam tanda { }.
Teladan
1.3
Bersesuain pada Teladan 1.2 di atas, jika
didefinisikan dalam bentuk enumerasi sebagai berikut:
a.
M = {Jibril,
Mikail, Isrofil, Izroil, Mungkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik Ridwan}
b.
B =
{-7,-6,-5,-4,-3,-2,-1,0,1, 2, 3, 4, 5,6,7}
c.
P =
{2,3,5,7,11,13,17}
d.
K = {Alif,
Auliya, Erwin, Ripai, Nasir, Rena, Chidin}
3.
Menuliskan pola keanggotaan
Metode ini dilakukan dengan cara menuliskan
beberapa anggota himpunan yang jelas polanya kemudian anggota selanjutnya
diwakilkan oleh tiga buah noktah.
Teladan1.4
a.
M = {Jibril,
Mikail, Isrofil, . . .}
Artinya bahwa, M terdefinisi sebagai Himpunan
nama-nama malaikat
b.
B =
{-7,-6,-5, . . .,7}
Artinya bahwa, B terdefinisi sebagai himpunan
bilangan bulat dari -7 hingga 7
c.
P = {2, 4,
6, . . .}
Maksudnya P didefinisikan sebagai himpunan
bilangan genap positif
d.
Q = {. . .,
-2, -1, 0, 1, 2, . . .}
Maksudnya Q didefinisikan sebagai himpunan
bilangan bulat bulat
Catatan:
Dalam penulisan pola ini, perlu diperhatikan
bahwa pola yang digunakan jangan sampai
multi arti, sehingga setiap orang harus memiliki penafsiran yang sama, tapi
pola tersebut harus memiliki arti yang tunggal.
4. Notasi
Himpunan
Metode ini dilakukan dengan cara membuat
simbol aturan dari sifat atau pola keanggotaan tersebut.
Teladan 1.5
a.
P = {x | x himpunan bilangan asli
antara 7 dan 15}
Maksudnya P = {8,9,10,11,12,13,14}
b.
Q = { t | t biangan asli}
Maksudnya Q = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,…}
c.
R = { s | s2-1 = 0, s
bilangan real}, maksudnya R =
{-1,1}
5. Interval
Bilangan
Pendefinisian himpunan dengan metode ini
hanya digunakan dalam pendefinisian himpunan bilangan real dengan cara
menuliskan batas bawah himpunan dan batas atas himpunan dalam tanda “( )”, “(
]”, “[ )” dan “[ ]”
Teladan
1.6
a.
R = (1, 2)
Pendefinisian di atas berarti bahwa R adalah
himpunan bilangan Real dari setelah satu
sampai dengan sebelum 2. Simbol “ ( “
berari bahwa bilangan 1 bukan termasuk anggota himpunan. Demikian juga
dengan “ ) “ berarti 2 bukan termasuk
anggota himpunan.
b.
R = (1, 2]
Pendefinisian di atas berarti R adalah
himpunan bilangan Real dari setelah satu
sampai dengan 2. Simbol “ ] “ berarti bahwa bilangan 2 termasuk anggota
himpunan sedangkan 1 bukan termasuk
anggota.
c.
R = [1, 2)
dan R = [1, 2] diberikan sebagai latihan mahasiswa.
d.
R = (-∞,2)
Pendefinisian tersebut berarti bahwa R adalah
himpunan bilangan real yang kurang dari dua. Dalam hal ini bilangan 2 bukan
termasuk anggota himpunan R.
e.
R = (-∞,2]
Pendefinisian tersebut berarti bahwa R adalah
himpunan bilangan real yang kurang dari dan sama dengan dua.
f.
R=(2,∞), R =
[2,∞) dan R =[2] diberikan kepada mahasiswa sebagai latihan.
sumber http://www.etunas.com/web/pendahuluan-matematika-diskrit.htm
0 komentar :
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Sesuai Dengan Topik, Jangan Menggunakan Kata-Kata Kasar, Komentar Dengan Link Aktif Tidak Akan Dipublikasikan
ttd
Admin Blog